Memelihara Ayam Bangkok

Ini bukan pertama kalinya saya memelihara Ayam Bangkok, sewaktu saya masi kecil ayam peliharaanku terbilang cukup banyak. Saking banyaknya sehingga sering menjadi incaran para pencuri… Daripada ayamnya habis dicuri mending dijadikan makanan sehari-hari, “kata Ayah”…:’(

Perlahan-lahan ayamku semakin sedikit hingga tersisa satu ayam kesayanganku namanya “Kapten”.. :D Si Kapten sangat jago, jangankan sesama ayam, manusia pun di serangnya… haha… Sampai-sampai setiap kebelakang rumah mesti bawa senjata (sapu dan sejenis kayu panjang lainnya) sebagai persiapan kalau Kapten menyerang. Apalagi waktu itu saya belum tahu betul cara menjinakkan Ayam Bangkok. Saya, Ayah, Ibu dan Nenek sudah dapat tanda bekas patukannya…:D Maklumlah Ayam Bangkok yang memang diciptakan untuk bertarung jarang sekali ku Adukan dengan ayam lain. Kalaupun saya adukan pasti sembunyi-sembunyi dari Ayah. Adu ayam itu haram hukumnya, DOSA… itu kata Ayah…

Ternyata Kapten juga tidak berumur panjang. Waktu itu dia melompat dan kakinya tersangkut di jemuran, seminggu dia jalan dengan terpincang-pincang. Lama kelamaan keadaannya semakin melemah dan akhirnya Kami memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di ujung pisau :’( sayang saya lupa berfoto dengannya sebelum ia jadi santapan makan malam… :p

Sekarang halaman belakang rumah telah direnovasi dengan tembok yang cukup tinggi, sangat aman bagi saya untuk memelihara ayam Bangkok lagi. Saya mulai dengan memelihara anak ayam Bangkok  yang kubeli dipasar ayam, kira-kira baru berumur seminggu...

Oke…. Seperti peliharaanku yang lainnya saya akan sharing kepada teman-teman mengenai apa yang saya ketahui tentang ayam Bangkok melalui artikel-artikel berikut :